Saat kita patah hati tulislah sebuah puisi. Tapi jangan menunggu patah hati jika kau ingin menulis puisi. (Helvy Tiana Rosa)
Siapa yang tak kenal dengan Chairil Anwar sang maestro Puisi Indonesia yang karya-karyanya memiliki karakter yang kuat, seperti puisi berjudul "Aku". Chairil Anwar mendapat julukan Si Binatang Jalang karena puisi "Aku" yang ia baca pertama kali pada Juli 1943 di Jakarta. Masih banyak lagi karya-karyanya yang begitu kuat dan berkarakter.

Lalu apa itu puisi? Menurut Kamus Baku Bahasa Indonesia (KBBI), Puisi adalah ragam sastra yang ragam bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga sering disebut sebagai sajak. Ada beberapa jenis puisi yaitu puisi bebas, puisi berpola, puisi dramatik, puisi lama, dan puisi mbeling yang masing-masing mempunyai ciri khasnya. Seperti puisi bebas yang isinya tidak terikat oleh aturan rima dan yang lainnya itu bertolak belakang dengan puisi lama yang masih terikat dengan aturan tersebut.

Seperti Chairil Anwar, Helvy Tiana Rosa juga memiliki puisi-puisi yang berkarakter dan penuh makna. Sastrawan yang terkenal karena salah satu karyanya Ketika Mas Gagah Pergi ini sangat produktif menulis puisi. Baginya puisi adalah nafas, jika sudah begitu tentu saja puisi telah menjadi bagian dari Bunda Helvy panggilan akrabnya. Ia seorang sastrwan, penulis, dosen di salah satu perguruan tinggi di Jakarta dan juga seorang produser film. Film pertama yang diproduserinya sendiri adalah film diangkat dari karya masterpiece miliknya yang berjudul Ketika Mas Gagah Pergi dan selanjutnya film berjudul Duka Sedalam Cinta yang merupakan lanjutan dari dilm KMGP dan akan segera tayang.

Cover buku A Lady Dances with Poetry - Helvy Tiana Rosa
Cover Buku A Lady Dances with Poetry
Bicara soal puisi, bunda Helvy sendiri telah menciptakan banyak sekali puisi. Sedari kecil ketika masih tinggal di pemukiman kumuh di pinggiran rel kereta api perempuan kelahiran 2 April 1970 ini sudah mencintai puisi. Bahkan setiap hari minggu ia menyusuri jalan setapak dari rumahnya menuju Institut Kesenian Jakarta yang ia tahu tempat berkumpulnya para sastrawan dan seniman hebat.

Puisi akhirnya mempertemukan Helvy kecil dengan H. B. Jassin, Taufik Ismail dan penyair serta sastrawan hebat lainya di TIM. Ia belajar membaca puisi dengan melihat dari jauh klub pembaca puisi yang ada di TIM. Tak jarang untuk melatih membaca puisi, Helvy kecil naik ke atas bus dan membacakan puisi-puisi baik karangan sastrawan terkenal maupun karyanya sendiri. Selain melatih diri untuk membaca puisi tak jarang penumpang bus membagikan sebagian rezekinya setelah ia selesai membacakan sebuah puisi.

Interaksi dan kedekatannya dengan puisi sedari kecil membuat bunda Helvy menjadi salah satu sastrawan perempuan yang diperhitungkan. Bahkan gelar 500 muslim berpengaruh di dunia versi kerajaan Jordan disandangnya bersama sang adik Asma Nadia dan tokoh Islam dari seluruh dunia.

Bagi bunda Helvy dengan menulis buku maka kita akan memperpanjang usia kita. Karena setiap karya yang kita hasilkan tersebut akan membawa nama kita dan menambah panjang usia. Dan baru-baru ini sebuah buku puisi diluncurkan di Jabar Book Fair 2017 yang digelar di Gedung Landmark, Bandung.

A Lady Dances with Poetry menjadi judul dari buku baru bunda Helvy Tiana Rosa. Buku ini merupakan seleksi puisi cinta karya bunda Helvy yang ditulis dalam dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. Puisi berjudul A Lady Dances with Poetry yang dalam versi bahasa Indonesia berjudul Perempuan Yang Berdansa Dengan Puisi diambil sebagai judul sekaligus menjadi inti dari buku kumpulan puisi ini. 

Buku setebal 127 halaman tersebut diterbitkan oleh Bitread dalam dua format yaitu ebook dan cetak . Untuk format ebook dijual di kindle Amazon dan beberapa platform ebook lainnya. Sementara untuk versi cetaknya bisa dipesan di website resminya yaitu bitread.id. Bitread sendiri adalah penerbitan yang menjadi official penerbitan untuk Ubud Writer and Reader Festival 2017. Sementara itu Danti Pudjiati dipercaya bunda Helvy untuk melakukan alih bahasa puisi-puisi dalam buku A Lady Dances with Poetry dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.
A Lady Dances With Poetry Sign Book - © JL Keren
A Lady Dances With Poetry Sign Book - © JL Keren

Terdapat 50 puisi cinta pilihan dari karya Helvy Tiana Rosa beserta alih bahasanya ke dalam bahasa Inggris di buku ini. Mulai dari puisi berjudul 1987 yang merupakan puisi yang paling cepat dibuat oleh bunda Helvy, hingga puisi yang memerlukan 4 tahun pengalaman untuk membuatnya. A Love Lesson In Eight Semesters atau Perjalanan Cinta Delapan Semester yang merupakan perjalanan cinta sekaligus rekam jejak kehidupan kampus bunda Helvy selama kuliah di Universitas Indonesia (UI). Hingga menemukan sosok pangeran yang mendampinginya hingga saat ini yaitu Ayah Tomi. 

Dalam peluncuran tersebut bunda Helvy juga mengajak Masaji Wijayanto, salah satu pemeran utama dalam film Ketika Mas Gagah Pergi dan Duka Sedalam Cinta yang diproduserinya. Serta Muhammad Bagya pemeran tokoh Kang Asep Codet yang kocak dalam film yang sama, ikut hadir menjadi moderator. Selain itu ada Anita Hairunnisa yang ikut naik ke panggung launching buku A Lady Dances With Poetry selaku perwakilan dari penerbit Bitread.

Acara yang dipandu oleh Muhammad Bagya ini berjalan dengan santai dan penuh keceriaan. Dan yang unik ada WNA yang mengaku ia bekerja untuk UNESCO sebuah lembaga pendidikan milik PBB. Lelaki berumur tersebut mengajukan pertanyaan kepada Bunda Helvy, Apa bedanya kamu (red. bunda Helvy) dengan Chairil Anwar?

Seperti diketahui khalayak bahwa Chairil Anwar adalah penyair Indonesia yang mendapat julukan Si Binatang Jalang seperti yang saya bahas diawal artikel ini. Jika harus membedakan antara Chairil Anwar dengan bunda Helvy jelas sekali bahwa rendra laki-laki dan bunda Helvy perempuan. Tetapi dalam hal berkarya keduanya memiliki kemiripan yaitu sama-sama suka membuat puisi. Dan untuk urusan karya puisi bunda Helvy lebih menekankan pada dunia Islam seperti puisi-puisinya tentang Palestina dan yang lainnya. Bahkan puisi berjudul Palestina, Inilah Indonesia Bersamamu! sering dibawakan oleh aktifis-aktifis dalam aksi-aksi untuk membela Palestina. Puisi tersebut pun menjadi puisi yang paling lama ditulis oleh bunda Helvy dari semua puisi-puisi yang pernah ditulisnya. Tak heran karena dalam puisi tersebut kita akan menemukan beberapa fakta yang disajikan sedemikian rupa hingga berpadu dengan puilihan diksi yang indah menjadi puisi. Tentu saja fakta-fakta tersebut harus melewati riset terlebih dahulu hingga akhirnya dirangkai jadi satu dalam puisi berjudul Palestina. Inilah Indonesia Bersamamu! Sementara itu Chairil Anwar cenderung lebih banyak mengambil tema tentang kematian untuk puisi-puisinya. Sebagaimana pertama kali ia dikenal di dunia sastra ketika puisinya yang berjudul Nisan terbit pada tahun 1942. Tentu saja dari judul puisinya kita dapat menduga bahwa puisi tersebut merujuk pada tema kematin.

Kenapa banyak sekali penyair laki-laki daripada penyair perempuan? Karena puisi adalah bahasa hati yang ditulis dengan perasaan dan ditujukan untuk mengungkapkan sebuah perasaan yang sedang dirasakan oleh penulisnya. Dan laki-laki cenderung pendiam dalam hal berbicara, tapi perempuan sangat jago dalam hal berbicara. Tetapi laki-laki membalas dengan menuliskan puisi untuk menumpahkan perasaannya yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Itulah mengapa saat jatuh cinta banyak laki-laki yang mendadak jadi penyair. Membuatkan puisi untuk wanita pujaannya.

Jadi kapan waktu yang tepat untuk menulis puisi? Jawabannya saat kamu jatuh cinta atau saat kamu patah hati. Segeralah tulis sebuah puisi karena saat itu puisi kita akan lebih hidup. Itulah salah satu pemaparan tentang membuat puisi yang disampaikan bunda Helvy saat acara itu.

Selain forum diskusi dengan beberapa pertanyaan yang diajukan dari peserta yang ikut launching buku A Lady Dances With Poetry. Bunda Helvy juga menantang peserta untuk maju membacakan puisi yang ada dalam buku tersebut. Dan akhirnya dua peserta pun memberanikan maju untuk membacakan puisi yang ada dalam buku A Lady Dances With Poetry. Sepasang pembaca puisi yaitu penulis buku dan aktifis FLP Bandung serta ketua Asmanadians fans base Asma Nadia dan seorang mahasiswi sastra indonesia di salah satu universitas di Bandung, berhasil membawakan puisi dengan bagus dan membuat peserta dan pembicara hanyut dalam lantunan tiap bait yang mereka bacakan.

Tak hanya itu Masaji Wijayanto yang memerankan tokoh Yudi di film Ketika Mas Gagah Pergi dan Duka Sedalam Cinta pun ikut membacakan dua puisi sekaligus. Aktor muda tampan tersebut mampu membacakan dengan baik meskipun ada beberapa kekurangan yang harus diasah untuk menyempurnakan teknik membacanya.
Helvy Tiana Rosa membacakan Puisi dari buku A Lady Dances With Poetry - © JL Keren
Helvy Tiana Rosa membacakan Puisi dari buku A Lady Dances With Poetry - © JL Keren 
Peserta serta pengunjung Jabar Book Fair 2017 juga mendapat kesempatan langka yaitu bisa mendengarkan secaralangsung bunda Helvy membacakan puisinya. Penghayatan dan dentuman suara bunda Helvy yang melewati sound system. Seakan-akan memberi debaran yang sampai pada hati dan jiwa pendengarnya, menyampaikan sebuah makna dari puisi yang dibacakan. Launching buku A Lady Dances With Poetry pun diakhiri dengan sesi tandatangan buku dan foto bersama bunda Helvy serta pembicara lainnya.

Dan buku A Lady Dances With Poetry menjadi satu-satunya buku puisi International dimana berisi seleksi puisi cinta bunda Helvy Tiana Rosa dalam dua bahasa. Selain itu buku ini juga dijual di Kindle Amazon yang merupakan platform ebook berjangkauan global. Jadi bukan hanya di Indonesia yang dapat membeli buku ini tapi dari seluruh dunia pun bisa membelinya.

Jadi, apakah kamu sudah memiliki buku A Lady Dances With Poetry?


Penulis: Jaenal Jalalludin
Blog: www.jlkeren.com

Axact

Helviers | Helvy Tiana Rosa Friends

Adalah sebuah fanbase dari penulis, sastrawan, dan produser film Helvy Tiana Rosa

Post A Comment:

0 comments: